Dalam Sirah Rasulullah s.a.w, kita teringat pada kisah bapa munafiq Abdullah bin Ubay bin Salul yang membelot dalam Perang Uhud. Peperangan tersebut telah membongkar sifat orang-orang munafik yang sebenarnya.


Allah telah berfirman, “Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan,”Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka berkata,”Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu.” Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan (QS 3:167).

Nifak adalah mengucapkan dengan lisan, melaksanakan dengan perbuatan, tetapi mengkufuri dengan hati. Dengan kata lain, simbol iman tetapi hati kufur.


Di dalam Quran surat At-Taubah, Allah telah menjelaskan dengan panjang lebar dan sangat terperinci berbagai sifat orang-orang munafik. Barangkali, dengan bekal ini, di zaman sekarang, sifat-sifat tersebut bisa dilihat pada orang-orang yang mengaku dirinya sebagai seorang Muslim.

Di bawah ini, ada 21 ciri sifat-sifat orang munafik yang disebut dalam surat At-Taubah:



  1. Meminta izin untuk perang dalam keadaan hati yang penuh keraguan dan kebimbangan [QS 9: 45].
  2. Jika ikut berperang, orang munafik hanya menambah kekacauan barisan umat Islam [QS 9: 47].
  3. Orang munafik tidak senang jika umat Islam mendapatkan kebaikan dan senang jika umat Islam mendapatkan bencana [QS 9: 50].
  4. Orang munafik melaksanakan shalat dengan penuh rasa malas dan memberikan donasi dengan terpaksa [QS 9: 54].
  5. Orang munafik bersumpah dengan menggunakan nama Allah bahwa mereka termasuk ke dalam golongan umat Islam. Namun, Allah menerangkan bahwa mereka bukan golongan umat Islam [QS 9:56].
  6. Jika peperangan terjadi, mereka akan mencari goa dan lubang sebagai tempat persembunyian [QS 9: 57].
  7. Menghina tentang sedekah, infak, zakat, dan donasi. Namun, jika diberi bagian, mereka akan senang dan jika tidak diberi bagian mereka akan marah [QS 9: 58].
  8. Menyakiti Nabi dengan berkata bahwa Nabi memercayai segala hal yang didengarnya, tanpa pernah melakukan check and recheck antara yang valid dan invalid hal yang didengarnya tersebut (QS 9: 61).
  9. Bersumpah dengan nama Allah untuk mendapatkan simpati umat Islam [QS 9: 62].
  10. Orang munafik takut jika ada ayat yang menerangkan segala hal yang ada di dalam hati mereka [QS 9: 64].
  11. Mempermainkan ayat-ayat Allah seenaknya (QS 9: 65).
  12. Orang munafik laki-laki dan perempuan selalu menyuruh kemungkaran, melarang kebaikan, kikir, dan melupakan Allah (QS 9: 67).
  13. Selalu bersumpah dengan menggunakan nama Allah dan mengeluarkan statement yang mengandung kekufuran. Hal tersebut menyebabkan mereka kufur dari Islam (QS 9: 74).
  14. Mereka berjanji, jika diberikan karunia oleh Allah, mereka akan bersedekah dan menjadi orang-orang saleh. Namun, janji tersebut adalah dusta (QS 9: 75-76).
  15. Menghina orang Islam yang bisa dan tidak bisa memberikan bantuan sedekah (QS 9: 79).
  16. Senang untuk tidak berjihad dengan harta dan nyawa. Dalih yang dikatakan oleh mereka adalah, jangan perang pada hari yang panas (QS 9: 81).
  17. Jika ada ayat yang memerintahkan untuk beriman dan berjihad mereka lebih suka untuk duduk (QS 9: 86).
  18. Lebih suka untuk tinggal bersama orang-orang yang tidak berjihad (QS 9: 87).
  19. Jika umat Islam kembali dari medan perang, orang munafik mengeluarkan apologi tentang alasan mereka yang tidak ikut serta dalam jihad. Apologi tersebut disertai dengan menggunakan sumpah dengan nama Allah (QS 9: 94).
  20. Ada juga orang munafik yang mengakui kesalahan sendiri. Orang seperti ini telah mencapurkan perbuatan yang baik dengan yang buruk (QS 9: 102).
  21. Orang munafik selalu membuat lembaga dan yayasan tempat mereka bernaung. Namun, Allah menyebut lembaga dan yayasan tersebut sebagai tempat dhirar. Tujuan dari tempat tersebut adalah untuk memecah belah umat Islam serta membantu orang-orang yang memerangi agama Islam. Mereka bersumpah bahwa yayasan dan aktifitas mereka adalah untuk kebaikan. Namun, Allah menerangkan bahwa mereka adalah orang-orang yang berdusta (QS 9: 107).


Itulah beberapa sifat orang munafik yang telah diterangkan oleh Al-Quran dengan sangat jelas. Orang-orang seperti itu adalah duri yang ada di dalam daging umat Islam. Mereka tidak akan pernah memberikan kemajuan dan kemenangan kepada umat Islam. Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah saw, umat Islam dilarang untuk memerangi orang-orang munafik. Namun, kita perlu amat berhati-hati dalam menjalankan urusan dengan mereka kerana masalah pasti akan timbul.